Jenis Udang Yang Banyak Dijumpai Di Pasar Indonesia Yaitu Udang?, Simak Jawabannya!

Jenis udang yang banyak dijumpai di pasar indonesia – Tak hanya terkenal sebagai salah satu kuliner yang nikmat, udang rupanya menjadi primadona dalam dunia peribahasa. Itulah sebabnya hampir semua penghuni bumi pasti tahu tentang krustasea. 

Udang merupakan salah satu biota perairan yang memiliki nama terpendek yaitu u dan g (oke skip). Sebagai biota yang dapat ditemukan di semua jenis perairan, dari tawar, payau hingga laut, udang memiliki penggemar tersendiri di dunia kuliner. 

Dikatakan secara terpisah karena tidak semua orang bisa makan udang, karena ada juga yang alergi setelah mengkonsumsinya. Oh iya, udang merupakan salah satu biota perairan yang memiliki nama terpendek yaitu u dan g. Tekstur daging yang lembut dan mudah diolah menjadi alasan utama. Udang bisa digoreng, dipanggang, atau hanya dikukus. 

Selain itu, udang juga bisa digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan lain, seperti kerupuk, bakwan, atau terasi. Nah, di pasaran sendiri ada banyak sekali jenis udang yang bisa kamu temukan di pasaran indonesia. Berikut adalah jenis udang yang banyak dijumpai di pasar indonesia. 

Jenis Udang Yang Banyak Dijumpai Di Pasar Indonesia Yaitu Udang…?

Jenis udang yang banyak dijumpai di pasar indonesia

Udang merupakan sumber daya yang dapat ditemukan di semua perairan, baik laut maupun air tawar. Di indonesia, udang merupakan andalan subsektor perikanan. Komoditas udang pada tahun 1995 mencapai 94.511 ton dengan nilai ekspor mencapai us$ 1.037 juta. Nilai dan volume yang besar ini menjadikan udang sebagai komoditas dengan kontribusi sebesar 35%. 

Produksi udang tersebar di seluruh nusantara, sehingga indonesia memiliki potensi sumber daya, pemanfaatan bisnis, dan proses pengembangan yang cerah. Berdasarkan data kementerian kelautan dan perikanan, jenis udang yang paling banyak ditemui di pasaran indonesia adalah udang

  1. A windu, sontong
  2. Jerbung, rebon
  3. Flower, karang
  4. Hijau, jerbung​

Daftar Jenis Udang Yang Banyak Dijumpai Di Pasar Indonesia

Jenis udang yang banyak dijumpai di pasar indonesia

Berikut ini adalah daftar jenis udang yang sering dijumpai di pasar indonesia yang bisa menjadi rekomendasi anda saat berbelanja di pasar tersebut, yaitu sebagai berikut.

  • Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii)

Merupakan udang air tawar yang memiliki nilai ekonomi yang cukup baik di pasar domestik maupun di pasar luar negeri. Ciri-ciri udang ini adalah kuning kecoklatan, hijau, dan belang-belang melintang seperti udang windu. 

Jenis udang ini paling mudah diingat, karena memiliki ciri khas berupa ukuran capit yang sangat panjang melebihi panjang tubuhnya sendiri. Padahal, cakar pada udang galah jantan memiliki ukuran yang tidak seimbang. 

Sementara kebanyakan manusia memiliki tangan kanan yang lebih besar, udang galah jantan memiliki cakar kiri yang lebih besar. Selama hidup, udang galah merasakan dua jenis air yang berbeda. Pada tahap larva dan juvenil, udang galah akan hidup di perairan payau (5-20 ppt). Tumbuh dewasa, udang galah akan mulai berpindah ke air tawar dan akan kembali ke air payau saat memijah.

Penyebarannya cukup luas hampir di seluruh perairan tawar indonesia, oleh karena itu biota ini juga mudah ditemukan di pasaran. Dengan harga rp. 120.000-200.000/kg isi 10 ekor sudah bisa masak di rumah. 

Jika anda tertarik dengan budidaya udang galah, udang jenis ini juga dijual dalam ukuran juvenil (rp.  40/ekor), ukuran 3-5 cm (rp. 250/ekor), dan ukuran 7-10 cm (rp. 450/ekor). Udang hias/udang ceri merah (neocaridina heteropoda). 

Sebenarnya tidak hanya udang red cherry yang masuk dalam sebutan udang hias. Masih ada udang amano, udang lebah, dan udang sulawesi yang termasuk dalam kelas udang hias. Namun kali ini fokus pada udang red cherry karena merupakan salah satu udang hias yang paling favorit bagi para penggemar udang hias dan aquascape di indonesia. 

Udang jenis ini berasal dari taiwan. Warnanya yang merah mencolok, motif yang menawan dan unik, membuat udang ini banyak peminatnya. Udang ini juga memiliki rentang hidup yang cukup panjang, yaitu 1-2 tahun, dan mampu hidup hingga ukuran 4 cm dengan makanan favoritnya yaitu alga. Ukurannya yang kecil membuat udang ini tidak layak untuk dikonsumsi dan ditakdirkan menjadi udang hias.

Baca juga: Perbedaan Umi Green Coffee Asli dan Palsu

  • Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)
Jenis udang yang banyak dijumpai di pasar indonesia

Udang vannamei merupakan jenis udang konsumsi yang paling banyak dijumpai di pasaran. Udang yang memiliki warna dominan putih telah mampu dibudidayakan secara mandiri di indonesia, sehingga pasokan dalam negeri cukup melimpah. 

Tingginya produksi udang vaname di indonesia membuat kkp menargetkan peningkatan nilai ekspor udang pada tahun 2024 hingga 250%. Artinya setiap tahun terjadi peningkatan dua kali lipat. 

Berdasarkan data ditjen penguatan daya saing produk perikanan laut kkp, bahwa produksi udang vaname tahun 2018 mencapai usd 1,27 miliar, dan akan menjadi usd 3,19 miliar pada tahun 2024. Udang vaname bukan udang lokal indonesia, melainkan dari pesisir daerah subtropis amerika barat. 

Sejak tahun 1966, udang vannamei dibudidayakan secara besar-besaran di tambak indonesia untuk menggantikan udang windu (penaeus monodon) yang produksinya mulai menurun akibat kerusakan lingkungan dan kematian massal akibat virus. Harga udang vanname di pasaran, untuk ukuran 50 (artinya 50 ekor/kg) berada pada kisaran rp. 70.000-100.000.

  • Lobster (Panulirus Ornatus)

Termasuk dalam famili krustasea, lobster sama dengan udang hias yang memiliki banyak jenis di dalamnya. Mulai dari lobster batu, lobster batik, lobster bambu, lobster pasir, hingga lobster mutiara yang kali ini akan menjadi bahasan utama. Kenapa lobster mutiara? Karena jenis lobster ini merupakan jenis lobster terbesar dan termahal, dan bisa disebut sebagai lobster kelas premium. 

Sedangkan lobster yang sering anda konsumsi dengan harga terjangkau, bisa jadi hanya jenis lobster pasir yang kelasnya masih ekonomis. Lobster mutiara memiliki ciri morfologi dengan pola pirus pada cangkangnya. Kadang-kadang, ia juga memiliki bintik-bintik kuning cerah besar dan kecil di cangkangnya juga. Fungsi pola pada cangkang lobster adalah untuk berkamuflase sesuai habitatnya di lingkungan terumbu karang, sehingga lobster akan lebih aman dari predator. 

Harga beli lobster mutiara mencapai rp. 130.000-250.000/kg untuk kualitas terbaik, atau hingga rp1,2 juta/kg. Harga lobster mahal sesuai dengan proses budidayanya. Budidaya lobster membutuhkan waktu 8-10 bulan untuk menghasilkan lobster seberat satu kilogram. Dibandingkan jika kamu memelihara lele selama 10 bulan, bisa dipastikan lele kamu bisa berwujud monster nantinya.

  • Udang Mantis (Stomatopoda Sp.)

Udang mantis ataupun udang sentadu merupakan jenis udang yang mempunyai cukup banyak keunikan. Pertama, meski sering disebut udang, biota ini sebenarnya bukan udang, melainkan termasuk dalam keluarga kepiting. Kedua, udang ini jarang dikonsumsi, dan lebih sering digunakan sebagai udang hias di akuarium air asin. 

Selain itu, udang mantis juga menjadi inspirasi dalam teknologi dan olahraga dirgantara berkat cakarnya yang sangat kuat. Tinjunya bisa mencapai kecepatan 80 km/jam dan memiliki akselerasi yang lebih cepat dari peluru kaliber 22. Hal itulah yang mendorong para peneliti untuk mencari tahu rahasia dibalik cakar ajaib udang mantis.

  • Udang Dogol

Udang dogol memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan mendominasi hasil tangkapan di perairan di beberapa provinsi. Permintaan pasar terhadap udang galah tidak terlalu banyak, sehingga perlu dilakukan eksplorasi udang galah yang lebih intensif.

Demikian ulasan tentang Jenis Udang Yang Banyak Dijumpai Di Pasar Indonesia Yaitu Udang?, Simak Jawabannya!, semoga bermanfaat.

Baca juga: 9 Ciri-Ciri Hamster Stress dan Cara Mengobatinya